Seperti yang kita ketahui bahwa pergerakan harga, baik itu saham, mata uang, ataupun komoditas tidaklah selalu bergerak naik terus-menerus ataupun turun terus-menerus, melainkan bergerak naik-turun secara berulang-ulang sehingga akan menyerupai gerakan zig-zag. Di dalam pergerakan yang zig-zag tersebut pastilah akan kita temui berbagai puncak (top/high) dan lembah/dasar (low) yang tinggi dan rendahnya berbeda-beda.
Contoh Chart yang sedang dalam keadaan uptrend
Begitupula sebaliknya dengan bearish trend (downdtrend/turun), puncak dan lembah yang terbentuk harusnya semakin lama akan semakin rendah.
Contoh Chart yang sedang dalam keadaan Downtrend
Sedangkan pada keadaan sideways (trendless/menyamping) puncak dan lembah yang terbentuk relatif akan sama tinggi dan rendahnya.
Contoh Chart yang sedang dalam keadaan Sideway
baca juga : cara mendaftar dan buka akun real di broker FBS
Garis trend atau trendline adalah garis yang dapat menunjukkan kecenderungan arah harga dan berfungsi sebagai panduan untuk menentukan arah trend. Trendline dapat dibentuk dengan cara menghubungkan titik-titik tertentu pada riwayat pergerakan harga dalam charts. Titik-titik yang dapat dijadikan acuan pembentukan trendline tidak lain dan tidak bukan adalah titik-titik harga tertinggi (high) dan terendah (low) yang tercipta pada pergerakan harga.
Pembentukan bullish trendline dapat dilakukan dengan cara menghubungkan titik nilai harga terendah pada lembah-lembah yang terbentuk (titik L1 – L3 pada gambar ). Sedangkan pembentukan bearish trendline dapat dilakukan dengan menghubungkan titik nilai harga tertinggi pada harga puncak-puncak yang terbentuk (H1 – H3 pada gambar ).
Ingat, yang menjadi poin pada penarikan trendline adalah “puncak-puncak” dan “lembah-lembah” yang terbentuk. Bullish trendline menggunakan titik harga pada lembah-lembah yang terbentuk sedangkan bearish trendline menggunakan titik harga pada puncak-puncak yang terbentuk.
Contoh Trendline dalam keadaan bullish
Contoh Trendline dalam keadaan bearish
Pembentukan trendline tak hanya bisa dilakukan pada trend bullish dan trend bearish, melainkan bisa pula dilakukan pada trend sideways, yaitu dengan menghubungkan titik nilai tertinggi pada puncak-puncak yang terbentuk (untuk garis atas), serta menghubungkan titik nilai terendah pada lembah-lembah yang terbentuk (untuk garis bawah). Seperti gambar di bawah ini :
Saya setuju sekali dengan kalimat yang agan highlight, tidak ada indikator atau analisa teknikal yang sempurna atau paling baik, karena keampuhan suatu indikator itu tergantung kepada penggunanya itu sendiri. Maka dari itu saya juga mencoba beberapa indikator dan memilih yang paling nyaman dan cocok untuk saya gunakan sendiri untuk menjalani kegiatan trading saya di Gainscopefx.com dengan baik.
ReplyDelete